Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 00:05:10【Tempat Makan】965 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(834)
Artikel Terkait
- Celios dorong penguatan industri besi hingga mamin jaga ekspor RI
- Kemenekraf perkuat 28 provinsi miliki Dinas Ekonomi Kreatif
- Komdigi hadirkan Garuda Spark Medan untuk pengembangan talenta digital
- Kesempatan edukasi bahan makanan dengan MBG Sekolah Luar Biasa Batam
- Mewujudkan ekonomi berkeadilan tanpa tambang
- BGN minta Dinkes ngak asal keluarkan SLHS untuk dapur MBG
- Pedagang pasar Legi Parakan gelar kirab seratus tumpeng
- Jepang lanjutkan ekspor makanan laut ke China setelah larangan dicabut
- APMAKI minta polisi usut tuntas kasus nampan MBG pakai label palsu
- Kapolri sebut terduga pelaku bom siswa SMAN 72 Jakut
Resep Populer
Rekomendasi

11 SPPG 3T di Karimun dalam proses pembangunan

Pentingnya nutrisi untuk ongak pada pemulihan stroke

Airlangga yakin eksyar RI segera capai peringkat pertama secara global

Komnas HAM pantau masalah MBG, ingatkan pangan

Pemerintah perkuat tata kelola Program MBG lewat tim koordinasi khusus

BGN hentikan operasional SPPG Kota Soe 1 NTT imbas keracunan MBG

Ahli Ekologi Hewan: NTB jadi daerah penting bagi migrasi burung dunia

BGN minta Dinkes ngak asal keluarkan SLHS untuk dapur MBG